Letak Gunung RInjani
Letak Gunung Rinjani Letak Gunung Rinjani secara administratif masuk ke wilayah Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara astronomis, letak Gunung Rinjani berada di antara 08°25′ Lintang Selatan dan 116°28′ Bujur Timur. Gunung Rinjani juga merupakan bagian dari kawasan konservasi yang dikelola oleh Taman Nasional Gunung Rinjani.
Karakteristik Gunung Rinjani
Karakteristik Gunung Rinjani Dilansir dari laman resmi Taman Nasional Gunung Rinjani, keberadaan Gunung Rinjani diperkirakan telah ada sejak zaman Praquarter, sementaa aktivitas vulkaniknya dimulai sejak zaman Pleistosen. Letusan besar Gunung Rinjani membentuk kaldera yang terisi air dan kemudian dikenal sebagai Danau Segara Anak (2.010 m dpl) dengan kedalaman 230 m. Aktivitas tektonik juga memunculkan kerucut baru gunung api yang diberi nama Gunung Baru Jari (2.376 m dpl) Sejarah letusan Gunung Rinjani dimulai sejak tahun 1847 sampai tahun 2009 yang umumnya menghasilkan lava dan jatuhan piroklastik. Dilansir dari laman Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), letusan Gunung Rinjani pada 2009 terjadi di Gunung Baru Jari dengan aliran lava mengalir ke dalam Danau Segara Anak. Saat ini aktivitas Gunung Rinjani tergolong fluktuatif, sehingga pada Oktober 2022 statusnya masih berada pada Level II (Waspada).
Jalur Pendakian Gunung RInjani
Jalur Pendakian Gunung Rinjani Meski medan yang dilalui cukup menantang, namun Gunung Rinjani masih sangat populer di antara para pendaki. Terdapat dua jalur pendakian Gunung Rinjani yang kerap dipilih pendaki yaitu via Sembalun dan via Senaru. Selain itu juga ada jalur lain yaitu via Aik Berik dan via Timbanuh, namun tidak seramai dua jalur sebelumnya. Jalur pendakian Gunung Rinjani via Sembalun memiliki estimasi waktu pendakian sekitar 10 jam dengan rute. Rute pertama yang akan dilewati adalah jalur Sembalun Lawang – Pos 1 (1.156 m dpl) dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Rute berikutnya adalah Pos 1 – Pos 2/Pos Pemantauan (1.300 m dpl) dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Selanjutnya adalah rute Pos 2 – Pos 3/Pos Pada Balong (1.800 m dpl) – Plawangan (2.639 m dpl) dengan waktu tempuh sekitar 3,5 jam. Di rute ini pendaki akan menemukan persimpangan menuju bukit penyesalan dan jalur penderitaan, serta tanjakan bukit sembilan. Terakhir adalah rute Plawangan – Puncak (3.726 mdpl) dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Dari puncak Gunung Rinjani, pendaki dapat menikmati pemandangan Gunung Tambora di sebelah timur, Gunung Agung di sebelah barat, serta Gunung Baru Jari dan Segara Anakan di bawahnya. Dari puncak, biasanya pendaki yang naik melalui jalur Sembalun akan turun melalui jalur Senaru untuk bisa merasakan pesona Gunung Rinjani dari dua jalur sekaligus.
Syarat Pendakian Gunung Rinjani Bagi pendaki yang berencana mengunjungi Gunung Rinjani diharuskan mendaftar secara online melalui laman https://www.rinjaninationalpark.id/book. Selain memastikan jadwal pendakian serta ketersediaan kuota, pendaki Gunung Rinjani juga diharuskan melengkapi persyaratan tambahan yang diperlukan pada masa pandemi. Pada masa pandemi waktu pendakian dibatasi maksimal 3 hari 2 malam, dan jika melebihi waktu yang ditentukan maka pendaki akan dikenakan overtime dengan resiko namanya masuk ke dalam blacklist.
Legenda Gunung Rinjani
Legenda Gunung Rinjani Dilansir dari laman Badan Bahasa Kemendikbud, masyarakat Pulau Lombok, khususnya suku Sasak dan suku Bali menganggap Gunung Rinjani sebagai tempat suci dan merupakan istana para dewa. Hal ini dapat dilihat dari legenda yang terkait dengan asal usul nama Gunung Rinjani, yaitu dari nama Dewi Rinjani yang merupakan anak Datu Taun dan Dewi Mas. Datu Taun dan Dewi Mas adalah raja dan permaisuri yang hidup aman dan tenteram, namun sering bersedih karena belum dikarunia anak. Datu Taun kemudian memohon untuk menikah lagi dengan Sunggar Tutul, putri dari Patih Aur.
Dengan kekuasaan Tuhan, Dewi Mas yang mulai tersingkirkan justru tiba-tiba hamil. Sunggar Tutul yang iri melihat kehamilan tersebut memfitnah Dewi Mas yang menyebabkan sang permaisuri diusir dari istana. Dewi Mas kemudian tinggal di Gili dan dibawa oleh seorang nakhoda ke Bali. Di Bali, Dewi Mas melahirkan anak kembar bernama Raden Nuna Putra Janjak dan Dewi Rinjani. Saat keduanya mulai tumbuh dewasa, Dewi Mas menyampaikan bahwa ayah mereka adalah Datu Taun seorang raja di Lombok.
Raden Nuna Putra Janjak pun berangkat ke Lombok untuk menemui ayahnya. Pada awalnya mereka berperang, tetapi dengan terdengarnya bisikan gaib dari angkasa, sang raja mengetahui bahwa yang diajaknya berperang adalah anaknya sendiri akhirnya berdamai dan raja Datu Taun menjemput Dewi Mas ke Bali. Raden Nuna Putra Janjak pun kemudian menggantikan ayahnya menjadi raja, sementara sang ayah dan putrinya Dewi Rinjani menyepi di puncak gunung untuk bersemedi. Di sinilah kemudian Dewi Rinjani diangkat oleh para mahluk halus menjadi ratu yang membuat gunung itu disebut sebagai Gunung Rinjani.
I was pretty pleased to uncover this website. I wanted to thank you for ones time for this wonderful read!! I definitely savored every part of it and I have you saved as a favorite to see new information on your site.
https://www.instagram.com/asiapsiholog_family/